GUEST LECTURE: MISSIOLOGY
FLEM (Finland Lutheran Evangelical Mission)
Senin, 22 September 2025
Perkenalan dan Kesaksian
Selamat datang semua, nama saya Joona Toivenen. Saya adalah seorang pastor dan saat ini bekerja sebagai Director of Mission di Misi Emancipation Group. Sebelumnya, saya melayani sebagai Pastor Senior selama enam tahun di Estonia sebelum beralih sepenuhnya ke pelayanan misi.
Pengalaman misi saya cukup beragam. Saya pernah menjabat sebagai Direktur Sekolah Teologi di Myanmar dan tinggal di Yangon. Setelah pecahnya perang di sana, saya pindah ke Thailand. Saya juga pernah bekerja sebagai pengajar perjalanan di gereja Lutheran. Bahkan, kedua orang tua saya juga adalah pengajar misi di Tanzania. Karena itu, dapat dikatakan hidup saya tidak jauh dari pelayanan misi, baik di Asia Tenggara maupun di Eropa.
Bagi saya, panggilan misi adalah sesuatu yang sangat pribadi dan berakar dari pengalaman iman saya sendiri. Panggilan itu pertama kali saya alami ketika berusia 17 tahun di New York. Saat itu ada seorang penginjil dari Australia yang berkhotbah dan berdoa bagi para pemuda. Pada akhir pertemuan, ia mempersilakan siapa saja yang ingin didoakan untuk maju. Hati saya terdorong untuk maju, meskipun awalnya saya ragu. Akhirnya saya berdoa, mengakui dosa-dosa saya, dan menerima pengampunan dalam nama Yesus.
Pengalaman itu mengubah hidup saya. Untuk pertama kalinya saya sungguh merasakan kelegaan, kebebasan, dan kasih Allah. Saya sadar bahwa selama ini saya membawa beban rasa bersalah dan malu. Namun, ketika mendengar bahwa dosa-dosa saya diampuni, saya merasa ringan seakan bisa melompat lima meter ke udara. Sejak hari itu, saya tahu bahwa panggilan hidup saya adalah membagikan kasih karunia Tuhan yang telah saya alami kepada orang lain.
Pengalaman ini sudah terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu, tetapi kasih karunia Tuhan yang saya alami pada waktu itu tetap menjadi penggerak pelayanan saya hingga hari ini. Saya percaya, motivasi sejati untuk menjadi seorang Kristen bukanlah karena takut hukuman atau sekadar menunggu berkat, melainkan karena telah menemukan kasih Allah yang sempurna.
Topik Missiologi
Dalam kuliah ini, kita akan membahas beberapa topik utama:
-
Dasar Teologi Misi Lutheran
-
Dari mana asal pemahaman misi dalam teologi Lutheran?
-
Bagaimana sejarah perkembangannya?
-
-
-
Motivasi Misi
-
Mengapa kita harus mengabarkan Injil?
-
Apa motivasi sejati dari pelayanan misi?
-
-
-
Misi Milik Siapa?
-
Kata misi berasal dari bahasa Latin yang berarti "pengutusan".
-
Apakah misi itu pekerjaan Allah atau pekerjaan gereja?
-
-
-
Predestinasi dan Misi
-
Jika Allah telah menentukan siapa yang diselamatkan dan siapa yang binasa, mengapa kita tetap perlu melakukan misi?
-
-
Misi dan Rekonsiliasi
-
Apakah misi hanya tentang keadilan sosial atau perbaikan dunia?
-
Bagaimana misi terkait dengan pendamaian Allah di dalam Kristus?
-
-
Catatan Sejarah
Dalam teologi Lutheran, misi sering dianggap kurang mendapat penekanan dari Luther sendiri. Gustav Warneck, seorang teolog misi abad ke-19, pernah mengatakan bahwa tidak ada misiologi dalam teologi Luther. Namun, hal ini lebih dipengaruhi oleh konteks eksternal saat itu.
Luther dan Melanchthon sibuk dengan perjuangan Reformasi: menerjemahkan Alkitab, menghadapi ancaman dari gereja Katolik, serta bergumul dengan situasi politik yang penuh tekanan. Karena itu, mereka tidak sempat memikirkan pengutusan misi ke benua lain. Namun demikian, dalam ajaran Luther, benih misi tetap ada, khususnya dalam pemahaman tentang Firman, sakramen, dan panggilan untuk menghadirkan Kerajaan Allah.
Kesimpulan
Misi bukan sekadar aktivitas gereja, melainkan bagian dari karya Allah sendiri. Gereja dipanggil untuk ikut serta dalam pekerjaan Allah, memberitakan Injil kepada segala bangsa, dan membawa manusia kepada rekonsiliasi dengan Kristus.
Bagi saya, misi adalah jawaban atas kasih Allah yang lebih dulu saya terima. Saya percaya, kasih itulah yang mendorong kita semua untuk terus setia melayani dan menjadi saksi Kristus di dunia ini.
