GKLI Hadiri World Conference ILC 2025 di Filipina, 14-19 September 2025

Conference ILC 2025 di Filipina

GKLI Hadiri World Conference ILC 2025 di Filipina

Tema: Unity in the Spiritual Temple

Panglao, Bohol – Filipina (14–19 September 2025) – Gereja Kristen Luther Indonesia (GKLI) turut serta dalam International Lutheran Council (ILC) World Conference 2025 yang berlangsung di Panglao, Bohol, Filipina. Konferensi internasional ini mengusung tema “Unity in Christ: Confession and Cooperation in a Fragmented World” (2 Korintus 4:13). GKLI diwakili oleh Bishop Pdt. Dr. Jon Albert Saragih, M.Th dan Asisten Bishop Vic. Pdt. Junus Purba, S.Th, yang hadir bersama lebih dari 130 peserta dari lebih 60 gereja Lutheran di seluruh dunia.

Pembukaan dan Kehadiran Peserta

Konferensi dibuka dengan ibadah Matins. Bishop Juhana Pohjola (Evangelical Lutheran Mission Diocese of Finland) menyampaikan khotbah berjudul “The Beautiful and Life-Giving Cross” (Yohanes 3:13-17), menegaskan bahwa salib Kristus adalah pusat kehidupan dan kesatuan gereja. Selain para delegasi sinode-sinode anggota, konferensi juga dihadiri oleh mitra Lutheran seperti Lutheran Bible Translators, Concordia Publishing House, Lutheran Church Extension Fund, dan Lutheran Heritage Foundation.

Sesi Utama: Spiritualitas dan Kesatuan

Rev. Dr. Thomas M. Winger menjadi pembicara utama dengan tiga seri ceramah tentang Spiritual Temple:

  1. The Pagan Temple – membandingkan dunia kafir dengan pengharapan dalam Kristus.
  2. The Old Temple and the New – menyoroti kesinambungan dan perbedaan Bait Allah Perjanjian Lama dengan Kristus sebagai Bait Allah sejati.
  3. The Spiritual Temple – penjelasan berdasarkan Efesus 2:14, bahwa baptisan dan karya Kristus menyatukan semua orang percaya menjadi satu tubuh.

Dr. Winger menekankan bahwa kesatuan gereja bukanlah sesuatu yang diciptakan manusia, melainkan karya Allah sendiri yang diwujudkan melalui baptisan dan anugerah Kristus.

Tantangan Kontekstual di Asia

Sesi khusus Asia membahas tema “Syncretistic Blends Affecting Lutheran Churches in Asia”, dengan menyoroti praktik-praktik seperti shamanisme, sihir, dan albularyo (tabib tradisional Filipina). Isu ini menjadi perhatian karena berpotensi bercampur dengan iman Kristen. Gereja-gereja Lutheran di Asia, termasuk GKLI, dipanggil untuk setia menjaga kemurnian iman di tengah keragaman budaya.

Sejarah dan Identitas Gereja

Rev. Dr. Jonathan E. Shaw (LCMS) menyampaikan materi tentang The Purpose and Meaning of History, menekankan bahwa seluruh sejarah hanya menemukan maknanya di dalam Kristus, Tuhan atas sejarah.
Sementara itu, Dr. Daniel N. Harmelink (Concordia Historical Institute) mengingatkan tentang pentingnya menjaga warisan iman agar karya penebusan Allah tidak diabaikan, tetapi terus diteruskan lintas generasi.

Keputusan Penting Konferensi

Konferensi menghasilkan beberapa keputusan penting:

  • Enam gereja resmi diterima menjadi anggota penuh ILC:
    1. Confessional Lutheran Church – Malawi Synod (CLCMS)
    2. Lutheran Mission – Australia (LM-A)
    3. Evangelical Lutheran Church of Kazakhstan (ELCK)
    4. Istanbul Lutheran Church / Evangelical Lutheran Church of Bulgaria (ILK/ELCB)
    5. Evangelical Lutheran Church of Haiti (ELCH)
    6. Malagasy Lutheran Church (FLM)
  • Pemilihan Dewan Baru ILC:
    • Chairman: Bishop Juhana Pohjola (Finland) terpilih kembali.
    • Perwakilan dari berbagai wilayah: Bishop Charles Bameka (Uganda) untuk Afrika, President Matt Anker (Australia) untuk Asia, Timothy Teuscher (Kanada) untuk Amerika Utara, dan lainnya.

Penutup

World Conference ILC 2025 di Filipina menegaskan kembali panggilan gereja Lutheran untuk memelihara kesatuan iman di dalam Kristus, setia pada Firman Allah, serta memperkuat persekutuan sedunia dalam menghadapi tantangan zaman.

Membagikan

Dorongan Anda sangat berharga bagi kami

Cerita Anda membantu mewujudkan situs web seperti ini.